Senin, 30 Januari 2012

KELINGKING PUTRI BAMBU

Akhirnya punya kesempatan lagi untuk meluangkan waktu mengajak jari-jari saya menari-nari lincah di atas keyboard ini. Saya memang sedang tidak sibuk apalagi disibukkan oleh seabrek aktifitas, terlebih sok menyibukkan diri. Yah..... lebih kepada penyakit alami (baca : malas). Hehe...
Semalam menyempatkan diri sebentar untuk menjenguk blog saya sekedar iseng di sela-sela memantau akun facebook tentunya. Dan ternyata eh ternyata pengikut blog saya bertambah satu (jika sebelumnya memang hanya satu, yaitu saya)...haha. waahh,,,senang sekali ketika bertambah satu pengikut di blog saya, tapi tiba-tiba saya sadar jika blog saya ini tergolong lumayan “gersang”, postingannya sedikit dan jarang diperbaharui maka timbul pula rasa malu. Memang saya akui blog ini adalah blog kedua yang saya buat setelah blog pertama yang saya buat karena tugas matakuliah Media Pembelajaran. Blog pertama itu passwordnya lupa, maka saya pun memutuskan untuk membuat blog lagi.  Setelah saya pikir-pikir pengikut baru ini kemungkinan besar mendapat alamat blog saya dari biodata saya sebagai salah satu penulis pada buku “Kelingking Putri Bambu” yang merupakan buku himpunan cerita rakyat belitong.
Ehmm...maka baiklah, pada kesempatan ini saya akan bercerita mengenai “kelingking Putri Bambu” yang menjadi penyebab saya memutuskan pulang ke Belitung di sisa libur semester ganjil yang tinggal tersisa beberapa hari lagi. Pada awal-awal libur kemarin saya dan teman-teman melakukan kegiatan praktikum matakuliah Problematik Bahasa Indonesia dengan berkunjung ke Balai Bahasa Yogyakarta, untuk melakukan semacam diskusi mengenai berbagai masalah problematik dalam Bahasa Indonesia. Kegiatan praktikum itu berlangsung selama 3 hari ditambah kegiatan refreshing dan jalan-jalan ke berbagai tempat wisata di kota gudeg itu. Maka setelah pulang dari Yogyakarta sisa liburan saya tinggal kurang lebih satu minggu. Otomatis keinginan untuk tidak pulang sudah bulat dalam tekad saya. Akan tetapi beberapa hari kemudian niat yang sudah bulat itu goyah seketika ketika membuka email dan mengecek di inbox terdapat email undangan dari panitia lomba sayembara penulisan ulang cerita rakyat Belitong. Bulan desember lalu saya memang mengirimkan empat buah naskah cerita rakyat Belitong yang sudah saya tulis ulang dengan sudut penceritaan masa kini, dalam rangka mengikuti sayembara penulisan ulang cerita rakyat belitong yang diadakan oleh Komunitas Sastra Lenggang. Saya tertarik dengan lomba tersebut karena naskah yang terpilih sebagai pemenang nantinya akan dibukukan. Saya berpikir ini akan jadi pengalaman pertama yang menyenangkan bagi seorang penulis awam seperti saya...hehe.  Maka setelah mendapat undangan untuk menghadiri acara pengumuman pemenang itu saya pulang ke Belitung. moment ini juga bertepatan dengan HUT kabupaten Belitung Timur yang ke-9. Berikut adalah foto saya bersama para pemenang lainnya, jajaran pejabat daerah Belitung Timur dan panitia lomba sesaat setelah pengumuman pemenang.




Dan berikut adalah cover dari buku himpunan cerita rakyat Belitong yang memuat naskah seluruh pemenang sayembara termasuk naskah saya di dalamnya. Buku ini di beri judul “KELINGKING PUTRI BAMBU” (HIMPUNAN CERITA RAKYAT BELITONG). Seperti niat awal Panitia lomba yang menginginkan sayembara ini nantinya akan menghasilkan cerita rakyat Belitong yang tidak lagi kuno, tapi diceritakan dengan sudut penceritaan masa kini tanpa menghilangkan hakikat cerita rakyat itu sendiri. Maka semua cerita dalam buku tersebut adalah angin segar bagi generasi masa kini. Kita tidak akan dijejali dengan pemaparan yang membosankan tapi cenderung kekinian dan tetap mendapatkan makna dari cerita rakyat itu sendiri.





Selanjutnya adalah foto daftar isi cerita yang terdapat dalam buku tersebut. Oh iya,,, adapun pemenang lomba tersebut beserta judul naskahnya adalah sebagai berikut : Alee Kitonanma (Putri Bambu), pemenang I; Wulandari Amor Ganelsa (Kelingking), pemenang II ; Dra.Nurmariana (Padang Buang Anak), pemenang III. Selanjutnya penulis terbaik (berdasarkan abjad) : Alief SM (Hikayat Tuk Rangga Tuban dan Keramat Bujang); Apriani Yulianti (Telaga Moyang Manis; Riwayat Putri Nurjanu atawa Nibong Belegong) ; Dana Dayan (Mak Cuan); Iggoy el Fitra (Legenda Antu Berasuk); Rihani Derais (Ular Renggiong); Wahyuni Ismail (Si kantan); dan Wuri Wigunaningsih (Nek Tegalong Buntut).







Dari empat naskah yang saya ikut sertakan dalam lomba, Alhamdulillah dua diantaranya berhasil mendapat juara. Telaga Moyang Manis mendapatkan penulis terbaik ke-3 sementara itu Riwayat Putri Nurjanu (Nibong Belegong) berhasil mendapatkan penulis terbaik ke-6.
Mengharu biru sekali rasanya setelah membaca buku “Kelingking Putri Bambu” tersebut, menyadari karya saya telah bersanding dengan karya-karya pemenang lainnya yang luar biasa. Menyadari sebagian pemenang adalah penulis yang sudah malang-melintang di dunia tulis menulis saya pun bertambah bahagia, di antara mereka ada yang sudah pernah beberapa kali menelurkan karyanya dalam buku-buku antologi cerpen maupun puisi, di antara mereka ada yang berprofesi sebagai jurnalis dan rutin menulis berbagai artikel tentunya, bahkan di antara mereka ada yang sudah memiliki nama pena. Telaga Moyang Manis dan Riwayat Putri Nurjanu (Nibong Belegong) yang terdapat dalam buku “Kelingking Putri Bambu” ini telah saya posting di blog ini sebelumnya.
Terima kasih kepada Allah SWT yang tanpa izin dan kehendaknya semua ini tidak akan seperti ini, terima kasih kepada kedua orang tua saya, para panitia sayembara ini, para dewan juri, kepada “orang dekat yang bukan kerabat apalagi sekedar sahabat”, dan semua yang menyayangi saya. Saya sangat sadar hal ini bukanlah apa-apa. Lagi-lagi semoga saja hal ini bisa menjadi motivasi bagi saya, anda, dan siapapun untuk memperkaya dunia tulis-menulis di Indonesia.  ^^

3 komentar:

  1. Saya menyukai cara anda bertutur dan bercerita seperti di atas, cair dan membaur. saya senang bisa berteman dengan anda di fb. tulisan anda sebenarnya juga tidak kalah bagus menurut saya. semoga semakin sukses, dan selamat bertemu di panggung selanjutnya, semoga saja. salam persahabatan.

    Alee Kitonanma

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas apresasinya. saya sadar masih perlu banyak belajar. selamat ya, berhasil menjadi juara pertama. salam persahabatan juga....

      Hapus
  2. mau belajar jadi penulis handal dari kakak yang terus berkarya untuk hidup :)

    BalasHapus